Kamis, 23 Juli 2015

Wireless Point To Point Mikrotik



Wireless Point-to-Point adalah koneksi komunikasi wireless antara dua titik, dimana satu host terhubung hanya dengan satu client. Wireless Point-to-Point (P2P) Mikrotik menggunakan dua buah Mikrotik + Antena Directional (Grid, Yagi, Sectoral, dsb). Penerapan Wireless Point-to-point pada Mikrotik membutuhkan lisensi RouterOS minimal level 3 dengan mode bridge – station.
Perangkat Mikrotik yang digunakan yaitu Mikrotik Outdoor yang memiliki ketahanan terhadap berbagai macam kondisi cuaca, misalnya menggunakan RB 433. Mikrotik ini nantinya akan dipasang di tower komunikasi bersama antena directional nya. Untuk pemasangan Mikrotik dan antena nya sendiri harus memperhatikan kondisi lingkungan sekitar.
Line of Sight
Line of Sight (LoS) adalah Jalur lurus antara pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) yang bebas dari penghalang. Jadi jalur udara antara AP dan client sebisa mungkin tidak ada yang menghalangi, seperti gedung, pepohonan, bukit, dll. Apabila ada penghalang maka konektivitas Wifi tidak akan maksimal, bahkan tidak akan bisa konek.
Fresnel Zone
Fresnel Zone adalah Area di sekitar garis lurus antar antena (LoS) yang digunakan sebagai media rambat frekuensi. Selain LoS yang bebas penghalang, area Fresnel Zone ini juga sebisa mungkin tidak terlalu banyak penghalang nya.

Antenna Alignment
Antenna Alignment yaitu arah dari antenna yang digunakan. Antenna client harus mengarah ke antenna AP, begitu juga sebaliknya. Sudut dan arah antenna juga harus diperhatikan, karena jika tidak mengarah dengan baik maka sinyal tidak akan diterima dengan maksimal.

Mikrotik 1 sebagai Access Point (AP)
Pada Mikrotik 1 ini digunakan sebagai AP dengan mode Bridge. Kenapa Bridge? Karena pada Point-to-Point hanya terjadi komunikasi dua arah saja antara AP dan satu Client. Jika Client nya lebih dari satu berarti itu termasuk Point-to-Multipoint. Nah, mode Bridge sendiri hanya memperbolehkan satu client saja yang bisa konek ke AP. 
Mikrotik 2 sebagai Client 
Client terhubung dengan AP via Wireless menggunakan mode Station. Pada mode Station biasa tidak mendukung L2 bridging, jadi tidak bisa digunakan untuk membuat jaringan transparent bridge wireless. Jika anda menggunakan mode Station biasa maka harus menggunakan routing, bukan nya bridge. 

Sumber dari: 
http://mikrotikindo.blogspot.com/2013/06/wireless-point-to-point-mikrotik.html

Related Posts:

  • Sejarah Internet INTERNET Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Proto… Read More
  • Membuat Login Otomatis FTP Setelah kita mempelajari cara membuat FTP, sekarang saya akan membuat "Login Otomatis" di FTP. Jika saat masuk ftp masih memasukan username dan password, maka ikuti langkah-langkah berikut : 1. Masuk ke debian sebagai… Read More
  • Cara Menghitung Ketinggian Antena 1. Buka Google Earth 2. Tuliskan/ketikan nama daerah yang akan di tandai. 3.Misalkan BLC Telkom - KPLI Klaten - Klaten Tengah, Klaten 4. Lalu klik "Add Placemark" (berbentuk seperti paku hias) un… Read More
  • Langkah-langkah Setting Router Mikrotik RB750 Series di Winbox  Setting Router Mikrotik di Winbox Sebelum kita menuju langkah-langkahnya, apa mikrot itu?  Nah! yang belum punya winbox bisa download disini.   ether port 1 = port untuk kabel dari internet  … Read More
  • Langkah-langkah Menginstal PROXMOXSebelum kita menginstal PROXMOX, terlebih dahulu kita menyetting Access Point (AP) dan Mikrotik. Untuk menyetting Access Point (AP) klik disini! Untuk menyetting Mikrotik klik disini! PROXMOX Proxmox VE (Virtual Environment… Read More

0 komentar:

Posting Komentar